Selasa, 23 Mei 2017

BIODATA DAN ARTIKEL (HOAX)



Nama                               : Alia Kaluri
Tempat /tanggal lahir         : Indralaya,30 maret 1997
Jenis kelamin                    : Perempuan
Status                               : Mahasiswa
Agama                             : Islam
Alamat                             : Mangun Jaya, Kecamatan Sp padang , Kabupaten OKI Hobby                             : Bulutangkis

Nama orang tua
Ayah                              :  Embo
Ibu                                 :  Sumiyati
Anak ke                         : 1(satu) dari 2(dua) Bersaudara


Kesan selama di STITQI  :
kesannya saya banyak mendapatkan pengalaman berharga salah satunya ketika saya menjadi anggota BEM,salah satunya ketika saya diberi amanah untuk memimpin mahsiswa baru dalam rangka MASTAMA
  
Harapan STITQI ke depan :

saya berharap STITQI bisa segera merubah nama menjadi institud tapi bukan hanya menjadi institud tapi  STITQI juga segera berubah menjadi UNIVERSITAS, sehingga STITQI bisa sama seperti universitas-universitas yang lain,dan semoga STITQI juga bisa lebih unggul dari universitas dari seluruh indonesia, dan saya berharap STITQI bisa mempunyai fasilitas-fasilits yang belum lengkap, seperti mempunyai kampus sendiri,kursi,papan tulis,dan Lab komputer,perpustakaan dll sebagainya, karena tanpa fasilitas yang nyaman kami tidak bisa belajar dengan nyaman,dan semoga harapan saya ini bisa terlaksana dan bisa tercapai, Amin

  Opini terhadap ''HOAX'' di dunia maya

       Berita hoax yang menyebar di tengah masyarakat lewat media sosial atau portal-portal berita, menimbulkan keresahan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Kemunculannya menimbulkan selisih paham kuat di tengah masyarakat yang berakibat menghabiskan energi cukup besar untuk sekadar berdebat di dunia maya.
Informasi yang menyebar cepat saat ini dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk menyebarkan berita hoax. Berita hoax dapat tersebar dengan cepat karena penggunaan internet di Indonesia sangat tinggi, mencapai 132 juta pengguna pada 2016 menurut data dari APJII (Asosiasi Penyelengara Jasa Internet Indonesia). Budaya orang Indonesia yang bangga ketika mereka dapat menyebarkan berita pertama kali, baik itu berita benar atau tidak, juga menjadi salah satu sebabnya.
       Saat ini berita hoax sudah dibuat sedemikian rupa menyerupai berita asli, dilengkapi dengan data-data yang seolah-olah itu adalah fakta. Kemunculan berita hoax ini disebabkan adanya pihak-pihak yang ingin membuat situasi menjadi kacau dan mengambil keuntungan dari berita hoax.
            Pemerintah sudah harus mulai serius menangani penyebaran berita hoax ini. Revisi UU ITE yang baru saja berlaku sebenarnya dapat menjadi landasan hukum untuk menjerat, tidak hanya pembuat berita hoax, tetapi juga mereka yang menyebarkannya. Namun ancaman pidana ini kurang efisien karena penyebaran berita hoax sudah sangat luas dan dilakukan hampir oleh seluruh masyarakat pengguna internet baik dari kalangan orang dewasa maupun dari kalangan anak-anak.
Media penyebaran berita hoax ini dilakukan melalui berita dan media sosial. berita memproduksi konten hoax dengan beberapa tujuan, antara lain yang paling sering ditemui adalah alasan politik sekaligus ekonomi. Beberapa berita yang  memproduksi konten berbau hoax dan mempunyai alasan kuat secara politik untuk mengkritik pemerintah.
      Begitu pula sebaliknya, ada situs yang sengaja memproduksi konten untuk menyerang oposisi. Keduanya mempunyai pembaca pribadi masing-masing. Ini sekaligus membuat  berita banyak diakses dan menghasilkan keuntungan materiil.
      Media sosial, yang banyak dipakai untuk menyebarkannya adalah Facebook,Twitter dan Instagram,Berita, grafis, dan video hoax disebarkan secara sistematis lewat akun-akun media sosial.
Selain media sosial, WhatsApp sering kali juga digunakan sebagai media penyebaran. WhatsApp relatif lebih sulit untuk dipantau karena sifatnya tertutup. Penyebaran lewat WhatsApp ini sangat efektif dan cepat karena modal sosial budaya masyarakat yang gemar berbagi cerita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar